Blog si Tiar

Tugas kampus, artikel, dll...

Wednesday, May 9, 2012

Aplikasi Pemanggil Taxi Berbasis Android

Perkembangan perangkat mobile seperti ponsel sekarang ini sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Itu dibuktikan dengan munculnya jenis ponsel smartphone atau telpon pintar. Smartphone adalah telpon selular yang sudah memiliki teknologi komputasi yang sangat maju dan memiliki sistem operasi seperti halnya komputer. Contoh dari sistem operasi dari smartphone adalah symbian, android, IOS, maemo dan bada. Seiring dengan perkembangan yang begitu pesat itu maka kebutuhan akan aplikasi-aplikasi pada ponsel tersebut akan semakin tinggi. Aplikasi tersebut dapat berupa game dan informasi, aplikasi informasi dapat berupa informasi cuaca dan lalu lintas. Pada penulisan ini, Penulis membuat “Aplikasi Pemanggil Taxi” di daerah Jakarta untuk smartphone dengan sistem operasi Android . Aplikasi ini dibuat agar masyarakat mudah untuk memesan Taxi, karena pada aplikasi ini memiliki informasi langsung mengenai nomor telpon Taxi di Jakarta dan dapat langsung menelpon perusahaan Taxi yang diinginkan. Pada pembuatan aplikasi ini, penulis menggunakan software Java Eclipse sebagai editor dengan menggunakan bahasa pemograman Java. Penulis memilih untuk membuat aplikasi yang berbasis Android karena Android banyak digunakan dan karena Android bersifat open source sehingga banyak developer yang tertarik mengembangkan OS Android , selain itu Android bersifat fleksibel (OS Android bisa dipake di banyak platform hardware) dan mudah dalam pemakaiannya. Berikut tampilan outputnya :
Tampilan Splash screen
Tampilan Menu Utama
Daftar Nama Perusahaan Taxi
Tampilan Saat Melepon Taxi

Tuesday, April 10, 2012

Fungsi Sistem Operasi

Sistem Operasi dapat dipandang sebagai sebuah antarmuka antara user (pengguna ) dengan perangkat keras sistem. Sistem operasi akan menyediakan suatu lingkungan yang nyaman bagi user (pengguna), sehingga user (pengguna) tidak perlu tau apa sebenarnya yang terjadi pada operasi perangkat keras. Suatu operasi yang biasa digunakan pada komputer IBM PC adalah MS DOS (Microsoft – Disc Operating System), sistem operasi lain yang banyak digunakan adalah Windows, Unix, Linux, dan Mac OS.

Secara umum, fungsi Sistem Operasi yaitu:

1. Fungsi Sistem Operasi sebagai Kordinator, yang memberikan fasilitas sehingga segala aktivitas yang kompleks dapat dikerjakan dalam urutan yang benar.

2. Fungsi Sistem Operasi sebagai Pengawal, yang memegang kendali proses untuk melindungi file dan memberi batasan pada pembacaan, penulisan, eksekusi data dan program.

3. Fungsi Sistem Operasi sebagai penjaga gerbang, yang akan mengawasi siapa saja yang dapat masuk kedalam sistem komputer.

4. Fungsi Sistem Operasi sebagai pengoptimal, yang akan membuat scedule atas beberapa masukan pengguna, akses basis data, komputasi, keluaran, dan lain sebagainya untuk meningkatkan kinerja sistem.

5. Fungsi Sistem Operasi sebagai akuntan, yang menjaga pewaktuan CPU tetap berada pada jalur yang benar, penggunaan memori, operasi I/O, penyimpanan pada disk dan lain sebagainya.

6. Fungsi Sistem Operasi sebagai serever, yang memberikan pelayanan yang diperlukan pengguna, seperti restrukturisasi direktori file.



Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi

http://fajarmuser.wordpress.com/2012/04/10/fungsi-sistem-operasi-2/

http://www.jaringankomputer.org/pengertian-sistem-operasi-dan-fungsi-sistem-operasi-komputer/

Tuesday, April 3, 2012

Implementasi Thread dan Multithread Server

IMPLEMENTASI THREAD

Definisi Thread

Thread yaitu kemampuan yang disediakan oleh Java untuk membuat aplikasi yang tangguh, karena thread dalam program memiliki fungsi dan tugas tersendiri. Dengan adanya thread, dapat membuat program yang lebih efisien dalam hal kecepatan maupun penggunaan sumber daya, karena kita dapat membagi proses dalam aplikasi kita pada waktu yang sama. Thread umumnya digunakan untuk pemrograman multitasking, networking, yang melibatkan pengaksesan ke sumber daya secara konkuren.
Ada dua cara yang bisa digunakan dalam membuat sebuah thread, yaitu :

1. Membuat subclass dari thread
Untuk menjalankan thread, dapat dilakukan dengan start(). Saat start() dijalankan, maka sebenarnya method dijalankan. Jadi untuk membuat thread, harus mendefinisikan pada definisi class. Konstruktor dari cara ini adalah :
ClassThread namavar = new ClassThread();
Namavar.start();
Atau dapat juga langsung dengan cara:
New ClassThread().start();

2. Mengimplementasikan interface Runnable
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana dalam membuat thread. Runnable merupakan unit abstrak, yaitu kelas yang mengimplementasikan interface ini hanya cukup mengimplementasikan fungsi run(). Dalam mengimplementasi fungsi run(), kita akan mendefinisikan instruksi yang membangun sebuah thread. Konstruktor dari cara ini adalah :
ObjekRunnable objek = new ObjekRunnable();
Thread namavar = new Thread(Objek Runnable);
Atau dengan cara singkat seperti :
New Thread(new ObjekRunnable());

Pemakaian Thread

Alasan pemakaian threads:
1. Multiple sequential threads bisa dijalankan secara quasi-parallel
2. Lebih mudah di-create dan di-delete
3. Performance
4. Lebih sesuai diterapkan pada sistem dengan multiple CPU

IMPLEMENTASI THREADS PADA USER-SPACE

Kegunaan Thread

Multithreading berguna untuk multiprocessor dan singleprocessor.

Kegunaan untuk system multiprocessor adalah :

· Sebagai unit pararel atau tingkat granularitas pararelisme.

· Peningkatan kinerja disbanding berbasis proses.

Kegunaan multithreading pada singleprocessor, adalah :

· Kerja foreground dan background sekaligus di satu aplikasi.

· Penanganan asynchronous proseccing menjadi baik.

· Mempercepat eksekusi program.

· Pengorganisasian program menjadi lebih baik.



Manfaat utama banyak thread di satu proses adalah memaksimumkan derajat kongkurensi antara operasi-operasi yang terkait erat. Aplikasi jauh lebih efisien dikerjakan sebagai sekumpulan thread disbanding sekumpulan proses.



Karakteristik Thread

Proses merupakan lingkungan eksekusi bagi thread-thread yang dimilikinya. Thread-thread di satu proses memakai bersama sumber daya yang dimiliki proses, yaitu :

· Ruang alamat.

· Himpunan berkas yang dibuka.

· Proses-proses anak.

· Timer-timer.

· Snyal-sinyal.

· Sumber daya-sumber daya lain milik proses.

Tiap thread mempunyai property independen berikut seperti :

· Keadaan (state) eksekusi thread (running, ready dan sebagainya).

· Konteks pemroses. Thread dapat dipandang sebagai satu PC (program counter) tersendiri independen di satu proses.

· Beberapa penyimpan static per-thread untuk variable-variabel local.





MULTITHREAD SERVER

Definisi Multithread

Arti istilah Multithreading dianggap berkaitan erat dengan pengertian multi thread merupakan jalannya beberapa proses dengan urutan yang cepat (multitasking) dalam satu program. Multithreading ini merupakaan teknik pada manipulasi data dimana node-node pada struktur pohon data berisi penunjuk ke node yang lebih tinggi untuk membuat lintasan struktur menjadi lebih efisien.

Keuntungan MultiThreading

Multiprocessing merupakan penggunaan dua atau lebih CPU dalam sebuah sistem komputer. Multitasking merupakan metode untuk menjalankan lebih dari satu proses dimana terjadi pembagian sumberdaya seperti CPU. Multithreading adalah cara pengeksekusian yang mengizinkan beberapa thread terjadi dalam sebuah proses, saling berbagi sumber daya tetapi dapat dijalankan secara independen.



Sumber :

http://amicowo.wordpress.com/2011/07/18/pengertian-thread/

http://fajarmuser.wordpress.com/2012/04/03/implementasi-thread-dan-multithread-server/

http://ikc.unimal.ac.id/umum/ibam/ibam-os-html/x1415.html

Tuesday, March 20, 2012

Hubungan OSI dengan TCP/IP

Pengertian OSI dengan TCP/IP

OSI

OSI (Open System Interconnection) merupakan suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. OSI dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1977.
TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan salah satu jenis protokol jaringan yang dapat memberikan keleluasaan dalam berkomunikasi antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam satu jaringan walaupun platform yang digunakan pada komputer-komputer tersebut berbeda satu sama lain. TCP/IP ini dikembangkan pertama kali oleh DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) sebagai bagian dari penelitiannya.

Cara kerja OSI dengan TCP/IP

OSI

Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer aphysical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.

TCP/IP

Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah.

Perbedaan OSI dengan TCP/IP

Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”.
Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.

Persamaan OSI dengan TCP/IP

OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki transport dan network layer yang sama.
OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda
OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki layer (lapisan).
Asumsi dasar OSI layer dan TCP/IP layer adalah menggunakan teknologi packet switching.

Hubungan OSI dengan TCP/IP

Keduanya berjalan sendiri-sendiri, tapi yang perlu diketahui adalah saat standar model OSI diumumkan, protokol TCP/IP sudah mulai “dewasa” terlebih dulu.

TCP/IP pada dasarnya tidak sesuai/ memenuhi standar yang digariskan oleh Model OSI. Meskipun demikian dua model yang berbeda ini memiliki tujuan yang sama-sama mulianya, yaitu menstandarkan protokol Jaringan agar dunia jaringan “tidak pusing”.

Walau TCP/IP berbeda dengan Model OSI, tapi masih banyak kompatibilitas di antara keduanya, dan kita akan sering melihat orang membahas protokol TCP/IP dari terminologi Model OSI.

Definisi Masing-masing Layer pada model TCP/IP

Application merupakan Layer paling atas pada model TCP/IP, yang bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi Stack Protocol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBios over TCP/IP (NetBT).

Transport berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Diagram Protocol (UDP).

Internet berfungsi untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP),Internet control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).

Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame – frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), Man dan Wan (seperti halnya dial-up model yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).

Referensi :
http://gigihsoak.wordpress.com/2012/03/18/hubungan-osi-dengan-tcpip/
http://fajarmuser.wordpress.com/2012/03/18/hubungan-osi-dan-tcpip/
http://blog.uad.ac.id/hasni/2011/04/11/pengertian-osi-dan-tcpip/

Tuesday, March 13, 2012

KARAKTERISTIK SISTEM DATA TERDISTRIBUSI

Sistem distribusi memiliki 3 karakteristik dan merupakan sifat atau ciri yang dimiliki olehsitem distribusi yaitu :

1. Keterbatasan dalam global clock (No global clock)

• Dalam pemakaian bersama atas sumber daya diperlukan beberapa hal yaitu :

- Dibutuhkan hardware dan software yang mendukung

- Memerlukan resource manager (RM)

- Perlunya suatu hubungan antara resource dengan pihak yang menggunakannya

- Terdapat Client-server, remote evaluation, code on demand, dan mobile agent

• Terdapat batasan pada ketepatan proses sinkronisasi clock pada sistem terdistribusi, oleh karena asynchronous message passing

• Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global state

sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency dan message passing )

2. Independent failures of components

Setiap komponen/perangkat dapat mengalami kegagalan namun komponen/perangkatlain tetap berjalan dengan baik

Keterbukaan merupakan salah satu karakteristik yang dimiliki oleh sistem distribusiantara lain :

- Syarat logis bagi sistem yang tumbuh dari komponen-komponen yangheterogen

- Keterbukaan mensyaratkan interoperabilitas membangun jembatan pengatur

- Kemungkinan adanya kegagalan proses tunggal yang tidak diketahui

- Proses tunggal mungkin tidak peduli pada kegagalan sistem keseluruhan

3. Sistem terdistribusi adalah system concurrent ( Concurrency of components)

- Setiap komponen hardware/software bersifat otonom (kita akan menyebut komponen otonom adalah “proses”)

- Komponen menjalankan tugas bersamaan

Contoh : A dan B adalah concurrent jika A dapat terjadi sebelum B, dan B dapat terjadi sebelum A

- Sinkronisasi dan koordinasi dengan message passing

Sharing resources
Masalah umum dalam sistem concurrent
Deadlock
Lifeclock
Komunikasi yang tidak handal

Karakteristik lain dari sistem terdistribusi

- Skalabilitas

* Asumsi: ketersediaan resource tidak boleh dibatasi

* Pertumbuhan SD tidak boleh berpengaruh pada sistem dan software

- Toleransi terhadap kesalahan

* Menjaga kebenaran kinerja sistem dan ketersediaan layanan

* Redundansi h/w dan pemulihan s/w

* Transparansi

* Pemisahan antara user dan sistem

* Transparansi akses dan lokasi paling dominan

Referensi :

- http://www.scribd.com/doc/76639805/Karakteristik-Sistem-Data-Terdistribusi
- http://gigihsoak.wordpress.com/2012/03/07/karakteristik-sistem-data-terdistribusi/
- http://fajarmuser.wordpress.com/2012/03/11/karakteristik-sistem-data-terdistribusi/

Sunday, November 6, 2011

Network Forensik

1.1 Network Forensic / Jaringan Forensik

Jaringan forensik adalah cabang sub- forensik digital yang berkaitan dengan pemantauan dan analisis jaringan komputer lalu lintas untuk tujuan pengumpulan informasi, bukti hukum, atau deteksi intrusi . Tidak seperti daerah lain forensik digital, jaringan investigasi menangani volatile dan dinamis informasi. Lalu lintas jaringan yang dikirim dan kemudian hilang, sehingga forensik jaringan sering penyelidikan pro-aktif.
Jaringan forensik umumnya memiliki dua kegunaan. Yang pertama, berkaitan dengan keamanan, melibatkan pemantauan jaringan untuk lalu lintas anomali dan intrusi mengidentifikasi. Penyerang mungkin dapat menghapus semua file log pada host dikompromikan; jaringan berbasis bukti karena itu mungkin menjadi bukti hanya tersedia untuk analisis forensik. Bentuk kedua dari Jaringan forensik berkaitan dengan penegakan hukum. Dalam hal ini analisis lalu lintas jaringan ditangkap dapat mencakup tugas-tugas seperti menyusun kembali file yang ditransfer, mencari kata kunci dan parsing komunikasi manusia seperti email atau sesi chat.

1.2 Sistem yang digunakan dalam mengumpulkan data

Dua sistem yang umum digunakan untuk mengumpulkan data jaringan, sebuah brute force "Catch It As You Can" dan "Stop, Look And Listen" metode.
Catch It as You Can memiliki arti, dimana semua paket melewati titik trafik tertentu, ditangkap dan dituliskan kepenyimpanan dengan analisis yang dilakukan sedangkan Stop, Look and Listen memiliki arti, dimana tiap paket dianalisis dgn cara yang belum sempurna didalam memory dan hanya informasi tertentu yg disimpen untuk analisis kedepan.

Network Forensik Bagian ke-2 (Julian Fajarizky)
Network Forensik Bagian ke-3 (Fajar Maulana Agustian)
Network Forensik Bagian Ke-4 (Andika)

Saturday, March 26, 2011

Game Engine PANDA 3D

Panda 3d adalah game engine, ebuah kerangka kerja untuk 3D rendering dan pengembangan game untuk Python dan C + +. Panda3D bersifat Open Source dan bebas untuk tujuan apapun, termasuk usaha komersial, berkat itsliberal lisensi. Selama beberapa bulan terakhir, beberapa mahasiswa di Carnegie Mellon University’s Entertainment Technology Center (ETC) telah bekerja pada peningkatan proses egging serta secara bertahap meningkatkan sistem shader.

Bagi anda yang pernah menggunakan Panda 3d, anda akan tahu bahwa ada proyek PLG Panda 3D di masa lalu. Beberapa dari mereka telah lumayan berhasil karena adanya ruang lingkup proyek besar. Proyek ini justru akan berfokus pada pembuatan fitur lengkap set bukan setengah potongan yang diimplementasikan seperti proyek yang gagal di masa lalu. Ini juga akan fokus pada dokumentasi baik di dalam code dan manual.
Proyek fokus pada dua hal:
1. Shader input
2. Egging/model proses export

Shader Input
Sebenarnya, sistem shader pertama adalah proyek siswa PLG dan sejak itu telah diperbaiki melalui proyek-proyek PLG lain dan 3D Panda Community. Shader input terus mempertahankan ini dalam manor terstruktur. Shaders telah mendukung masukan dari array dan array dari vektor untuk beberapa waktu. Namun, Panda tidak pernah didukung 3D. Ada beberapa hack waktu itu di mana array lulus sebagai tekstur, tapi ini tidak ideal untuk kinerja dan ruins texture caching schemes. Setelah proyek ini selesai, pengguna akan mendapat array input dan vektor/matriks langsung ke shader itu.
Ini mungkin tidak tampak menarik pada awalnya, tetapi shader input meletakkan dasar untuk hal-hal yang lebih banyak. Jika Anda baru dalam grafis komputer, Panda 3d memiliki sistem input shader lengkap memungkinkan untuk beberapa hal berikut ini :
1. Hardware accelerated actors/characters
2. instancing berbasis Shader dengan tekstur yang dinamis dan mendukung animasi (crowds)
3. Shader sistem berbasis vegetasi (pohon dan rumput)
4. real deferred shading system
5. real light manager system untuk shader based light